FIFA Jatuhkan Sanksi Berat untuk Persija

Persija Jakarta vs Bhayangkara FC - BRI Liga 1 2023/2024

Liputan6.com, Jakarta Kabar buruk kembali menghampiri sepak bola Indonesia. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) ternyata telah memberikan sanski kepada empat klub Indonesia sejak awal tahun 2024 berupa larangan terlibat di tiga bursa transfer mendatang. Persija Jakarta termasuk salah satu yang dihukum.

Selain Persija, tiga klub lain yang juga dijatuhi sanksi oleh FIFA di tahun 2024 ini adalah Sada Sumut FC, Persiraja Banda Aceh dan Persikab Kabupaten Bandung. Hukuman untuk keempat klub ini dijatuhkan pada 26 Februari 2024.

Mereka tak bisa melakukan registrasi pemain baru pada tiga periode pendaftaran pemain. Sanksi serupa telah lebih dulu dialami klub Persiwa Wamena sejak tahun 2022. Bahkan hukuman untuk Persiwa berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Ikhwal hukuman untuk Persija, Persiraja, Sada United FC dan Persikab ini terungkap oleh Mantan Chief Operating Officer PT Liga Indonesia Baru, Tigor Shalom Boboy, yang dicurahkan di X (dahulu Twitter) pada Senin(1/4/2024) malam.

“Dari list terakhir itu per 26 Januari 2024 ada 4 klub Indo yang kena registration ban. Plus 1 klub yg dari 2022 udah kena duluan (Persiwa). Ban nya buat 4 klub itu berlaku sampai 3 periode pendaftaran pemain. Wah kasian dong ga bisa daftarin pemain baru musim depan,” ungkap Tigor.

Namun kesalahan apa yang diperbuat keempat klub tersebut sehingga bisa menyusul Persiwa masih belum diketahui hingga berita ini diturunkan.

Liputan6.com mencoba mengkonfirmasikannya kepada Media Officer Persija Jakarta, Kukuh Wahyudi pada Selasa (2/4/2024). Namun yang bersangkutan juga belum mengetahui betul duduk permasalahan yang membuat FIFA memberikan sanksi. “Nah ini masih belum ada konfirmasi,” ujar Kukuh Wahyudi.

Tak Bisa Rekrut Pemain Baru

Dengan adanya sanksi ini maka Persija dan klub-klub yang dihukum FIFA tak bisa mendaftarkan pemain baru untuk kompetisi musim depan. Persija hanya bisa memakai pemain lama yang masih terikat kontrak.

Kondisi ini jelas akan merepotkan klub-klub Liga Indonesia tersebut karena biasanya klub tanah air hanya memberikan kontrak semusim kepada pemainnya. Jarang yang dikasih kontrak jangka panjang. Jika demikian maka mereka akan kekurangan pemain karena tak bisa mendaftarkan pemain baru.